Ahad 28 Apr 2019 22:22 WIB

Badan Geologi Pantau Lubang Besar di Sukabumi

Lubang besar di Sukabumi diprediksi akan bertambah luas.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Warga menyaksikan lubang raksasa di area persawahan di Desa Sukamaju, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (28/4/2019).
Foto: Antara/Aditya Aulia
Warga menyaksikan lubang raksasa di area persawahan di Desa Sukamaju, Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (28/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Keberadaan lubang besar di areal persawahan di Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi mendapatkan perhatian dari Badan Geologi. Tim dari Badan Geologi diterjunkan untuk melihat keberadaan lubang tersebut

Informasi yang diperoleh menyebutkan, lubang yang berada di RT 05 RW 02, Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi ini saat ini berdiameter 30 meter. Sebelumnya lubang tersebut hanya berdiamater 16 meter.

Baca Juga

Kepala Tim Tanggap Darurat Pergerakan Tanah Badan Geologi Jabar Edy Mulyadi mengatakan, adanya lubang itu aktivitas sungai bawah tanah. ‘’Awalnya lahan itu berupa aliran sungai sebelum tertimbun tanah akibat aktivitas gunung berapi,’’ ujar dia.

Namun kata Edy, aliran sungai itu kembali aktif kembali dan mengalir air yang cukup deras. Dampaknya terjadi pembentukan lubang di attas aliran sungai.

Edy menerangkan, pergerakan air dari sungai bawah tanah ini menyebabkan tanah amblas karena adanya tekanan terhadap dinding tanah. Kondisi alam tersebut dalam geologi merupakan hal biasa yang dikarenakan proses alam.

Menurut Edy, tim juga melakukan pengambilan foto dan kajian terkait sungai di bawah tanah yang kembali mengalir. Kajian untuk memastikan adanya tekanan air bawah tanah terhadap tanah di atasnya.

Kondisi air yang terus mendesak tanah itu kata Edy, akhirnya menimbulkan kembali aliran sungai. Dari hasil kajian lokasi aliran sungai itu dulu tertimbun tanah dari aktivitas gunung berapi karena lokasinya terdapat di bawah Gunung Gede Pangrango.

Edy menuturkan, luasan lubang ini akan terus bertambah. Sehingga warga di sekitar diminta untuk tetap waspada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement