Jumat 06 Feb 2015 15:33 WIB

Pelantikan BG, Dilema Bagi Jokowi

Rep: C02/ Red: Winda Destiana Putri
Budi Gunawan
Foto: Republika
Budi Gunawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Hatta Taliwang sebut pelantikan Budi Gunawan jadi dilema bagi Presiden Jokowi. Menurut aktivis 78 ini, ada dua hal yang harus dipilih presiden.

Pertama melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri dengan status tersangka kasus rekening gendut polri, dan melantik salah satu nama calon Kapolri lain dengan risiko melecehkan putusan DPR.

Dua pilihan ini membuat Jokowi harus bijak memilih salah satu, atau mencarikan solusi lainnya. Kata Hatta, Jokowi sebagai presiden baru harus berhati-hati terhadap pelantikan Budi Gunawan. Ketika salah memilih bisa menambah daftar hitam dalam kepemimpinan Jokowi.

"Pelantikan Budi Gunawan adalah dilema Jokowi, " ujar Muhammad Hatta Taliwang, Jumat (6/2).

Aktivis 78 ini menuturkan, ketika presiden tidak jadi melantik Budi Gunawan, presiden dianggap sudah melecehkan DPR. Sebab DPR sudah melakukan tugas menelaah dan memutuskan Budi Gunawan sebagai Kapolri yang layak dilantik.

"Itu sangat normatif," tambahnya.

Selain itu, ketika presiden Jokowi melanti Budi Gunawan menjadi Kapolri dengan status tersangka kasus rekening gendut, maka, catatan hitam Jokowi sebagai presiden akan bertambah. Bahkan, bisa memunculkan masalah lainnya yang lebih fatal.

Ia menyebutkan pencalonan beberapa nama Kapolri oleh Kompolnas sudah menjadi sinyal pelantikan BG terancam batal. Namun, presiden tetap mempunyai hak untuk melanjutkan pelantikan atau mengangkat nama baru menjadi Kapolri.

"Presiden dalam hal ini harus berpikir jernih," tutupnya seraya mengingatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement