Kamis 05 Feb 2015 17:45 WIB

Tim DVI Terima Bagian-Bagian Tubuh Korban Air Asia

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Enam jenazah korban Air Asia QZ 8501 dievakuasi menggunakan helikopter tiba di Lanud TNI AU Iskandar , Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Enam jenazah korban Air Asia QZ 8501 dievakuasi menggunakan helikopter tiba di Lanud TNI AU Iskandar , Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Menginjak hari ke-40 pasca jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501, penemuan jasad korban banyak yang tak lagi utuh. Hal tersebut dikarenakan faktor lamanya jenazah terombang-ambing di laut.

Disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Timur Awi Setiyono, dalam beberapa hari terakhir, tim DVI hanya menerima bagian tubuh. "Tadi pagi kami menerima dua lagi, masing-masing sama jenisnya, yakni kaki, dari bagian lutut ke bawah," ujar Awi di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (5/1).

Kemarin, Rabu (4/1), tim DVI di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur juga hanya menerima bagian tubuh korban, yakni satu buah kaki. Jika dua bagian tubuh penemuan terakhir dari lutut, satu bagian tubuh sebelumnya sebatas mata kaki. Bagian kaki tersebut masih melekat pada sepatu.

Disampaikan Awi, hari ini, sekitar pukul 15.00, dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Basarnas juga mengirimkan 15 kantong jenazah. Sebagian dari 15 itu, menurut Awi, adalah bagian tubuh.

Karena fase rekonsiliasi data ante- dan postmortem memerlukan waktu, disampaikan Awi, belum ada identifikasi jenazah/bagian tubuh hari ini.

Hingga kini, Awi menyampaikan, tim DVI telah menerima 80 tubuh dan bagian tubuh. Dari jumlah tersebut, menurut dia, 68 berhasil diidentifikasi, di mana 37 adalah laki-laki, 30 perempuan dan satu non-manusia. Dengan begitu, menurut Awi, masih ada 12 lagu tubuh dan bagian tubuh yang masih diperiksa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement