REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabareskrim Komjen Budi Waseso menegaskan pihaknya akan 'bersih-bersih' jajaran Bareskrim Polri dari anggota Polri yang mengkhianati institusi Polri.
"Saya tidak mengatakan pengkhianat itu di Bareskrim atau tidak, tapi ini lagi didalami oleh Divpropam. Ucapan saya pasti saya pertanggungjawabkan," kata Budi di Jakarta, Kamis (5/2).
Budi mengatakan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri saat ini tengah memeriksa beberapa anggota Polri yang ditengarai merupakan pengkhianat Polri. Meski demikian, ia tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pengkhianat tersebut apa.
Sementara pihaknya juga enggan menyebut yang diperiksa Propam itu jajaran perwira tinggi atau menengah. "Ya anggota Polri, pangkatnya tanya Propam," ujarnya.
Menurut dia, upaya 'bersih-bersih' itu penting dilakukan agar para anggota Polri sebagai penegak hukum terbebas dari segala kepentingan.
Sebelum menjabat sebagai Kabareskrim, ia sebagai Kepala Sekolah Staf Pimpinan Tinggi Polri (Sespimti) di Lembang, Bandung, Jabar. Ia mengaku upaya 'bersih-bersih' juga dilakukannya ketika ia menjabat sebagai Kasespimti. "Saat menjadi kepsek di Lembang, saya juga melakukan bersih-bersih," ucapnya.
Pada Kamis, Budi Waseso resmi naik pangkat menjadi bintang tiga (Komisaris Jenderal) dari bintang dua (Inspektur Jenderal). Selain Budi, ada sebanyak 12 perwira tinggi dan menengah lainnya yang naik pangkat.