REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bersama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI, Polri, pegiat antinarkotika, dan mahasiswa telah melakukan Deklarasi 2015 Gerakan Rehabilitasi 100 Ribu Penyalahguna Narkoba beberapa waktu lalu. Upaya itu mendapat dukungan dari anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas Gerakan Pesta tanpa Narkoba (GPTN).
“Kami adalah kumpulan pemuda dari berbagai macam profesi dari mulai artis, olahragawan, mahasiswa, pelajar, pengusaha, DJ, penyiar yang berkumpul dalam Komunitas Gerakan Pesta Tanpa Narkoba (GPTN)," ujar Ketua UMUM GPTN Muhammad Arkan dalam siaran persnya, Kamis (5/2).
Menurut Arkan, GPTN mendapat dukungan dari BNN Pusat serta BNNP DKI Jakarta, karena sesuai dengan Rencana Kerja BNN yaitu, Program Pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN). Menurut Arkan, GTPN gencar melakukan sosialisasi kepada pelajar, mahasiswa dan anak-anak muda yang senang pesta (dugem) untuk menjauhkan diri dari narkoba lewat slogan "Lets Party Without Drugs".
"GPTN juga akan membuat event-event rutin yang melibatkan seluruh pihak untuk melakukan sosialisasi dan meyakinkan pada generasi muda bahwa 'pesta juga bisa Asyik tanpa Narkoba'," papar Arkan.
Arkan menegaskan, GTPN akan melakukan sosialisasi secara terus-menerus kepada komunitas anak-anak muda, agar tidak menyalahgunakan waktu dan tenaganya untuk mencoba-coba narkoba. Saat ini, kata dia, banyak pemahaman yang salah dan keliru di kalangan anak muda tentang narkoba.
Misalnya, kata dia, ada anak muda yang menganggap mengkonsumsi narkoba bisa untuk menguruskan badan. Padahal, hal itu sangat keliru. "Pemahaman-pemahaman yang salah terhadap penyalahgunaan ini juga akan kami sosialisasikan,” papar Arkan.
Selain sosialisasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba, GPTN juga mempunyai misi membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual. “GPTN juga mempunya misi untuk membangun pusat rehabilitasi yang berbasis spiritual bagi pengguna narkoba di daerah Bogor, dan ini sejalan dengan program gerakan Rehabilitasi 100 ribu penyalah gunanarkoba yang di deklarasikan oleh BNN,TNI, POLRI, Kejaksaan Agung dan Pemerintah,” ungkapnya.
Kegiatan kampanye GPTN yang selama ini dilakukan, kata Arkan, akan dilanjutkan dengan kegiatan Lala Land di Citos Jakarta pada 21 Februari 2015.
Kasubdit Peran Serta Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi sangat mengapresiasi gerakan muda yang kreatif ini.
“Kita memberikan apresiasi generasi muda yang kreatif, dan kita mendorong generasi muda agar sukses melakukan rencana untuk menyelamatkan masyarakat dari narkoba,” paparnya.
Menurut dia, GTPN bisa mengajak kaum muda untuk tetap sehat dan bisa melakukan aktivitas berkesenian tanpa narkoba. Dengan adanya gerakan pemuda untuk saling menasihati dan memberikan pengertian pentingnya Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
“Gerakan Pemuda bisa menjadi mediator, bahwa jangan takut melapor ke IPWL, karena tidak akan dipidana. Pemuda bisa saling memberikan pengertian akan hal ini,” jelasnya.
Menurut Dik Dik, percepatan gerakan rehabilitasi 100 ribu Penyalahguna Narkoba ini bisa dilakukan dengan dukungan masyarakat luas. Saat ini, kata dia, sudah banyak korban, banyak orang tua menderita karena anaknya mengkonsumsi narkoba.
"Saatnya pemuda memberikan karya dan prestasinya tanpa narkoba. Upaya generasi muda untuk melakukan sosialisasi dan melawan opini-opini menyesatkan tentang narkoba," tuturnya.