Kamis 05 Feb 2015 09:06 WIB

Pemkab Beltim akan Musnahkan Apel Berbakteri

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indah Wulandari
 Petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) peredaran apel jenis Granny Smith dan Gala asal AS yang tercemar bakteri patogen Listeria Monocytogenes di salah satu pusat perbelanjaan di Jambi, Jumat, (30/1).  (Antara/Wahdi Septiawan)
Petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) peredaran apel jenis Granny Smith dan Gala asal AS yang tercemar bakteri patogen Listeria Monocytogenes di salah satu pusat perbelanjaan di Jambi, Jumat, (30/1). (Antara/Wahdi Septiawan)

REPUBLIKA.CO.ID,MANGGAR--Penyebaran apel berbakteri nampaknya telah meluas ke berbagai daerah. Kali ini tim gabungan Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menyita satu kotak apel Granny Smith dari salah seorang pedagang buah di Desa Kurnia Jaya Kecamatan Manggar.

Dalam razia ini tim melakukan inspeksi mendadak ke setiap pedagang buah, pusat perbelanjaan, dan gudang agen buah yang ada di Kecamatan Manggar, Gantung, dan Kelapa Kampit.

Namun, di tempat lainnya  tim tidak menemukan adanya peredaraan dua jenis buah apel yang dicekal karena racun dari bakterinya yang terkenal mematikan berbahaya ini.

“Kita baru turun hari ini karena baru kemarin menerima Surat dari Dirjen Standarisasi Perlindungan Konsumen. Namun ke depan kita akan pantau terus barang konsumsi khususnya buah apel yang masuk ke Beltim,” kata Kepala Disperindagkop Kabupaten Beltim Syahrial, Kamis (5/2).

Ia menjelaskan, buah apel Granny belasan kilogram yang disita dalam razia akan segera dimusnahkan agar tidak bisa dikonsumsi. Selanjutnya, pihak Disperindagkop akan terus mengawasi pendistribusian buah apel yang ada di Kabupaten Beltim. 

Sementara itu, salah seorang agen buah Alam mengaku, penjualan buah apel impor mengalami penurunan hingga 60 persen.

“Sejak dua minggu lalu langsung kita setop, begitu ada info di TV. Bukan hanya apel Granny dan Gala tapi semua produk apel mengalami imbasnya. Sekarang kami main di buah-buah lokal aja lebih aman,” ujar Alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement