Rabu 04 Feb 2015 20:44 WIB

Rini Soemarno Ikhlas Jika Dicopot Jokowi

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Bayu Hermawan
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku tidak terlalu memikirkan kritikan beberapa pihak, yang menilai kinerjanya buruk. Rini pun mengatakan ikhlas jika Presiden Joko Widodo memutuskan mencopotnya sebagai Menteri BUMN.

''Silakan saja, saya di sini melakukan tugas, dipilih, dan ditunjuk oleh Presiden. Saya terserah Presiden,'' katanya, Rabu (4/2).

Rini mengatakan ia siap mengikuti apapun perintah Presiden Jokowi, termasuk bisa harus meninggalkan jabatannya. Sebab menurutnya, ia bekerja untuk Presiden Jokowi.

"Saya terserah Presiden saja. Saya bekerja untuk Presiden,'' ucapnya.

Terkait isu tidak harmonisnya hubungan dirinya dengan PDIP, Rini enggan menanggapi. Rini hanya mengatakan jika komunikasinya dengan PDIP sama dengan partai-partai lain, karena ia bukanlah menteri dari kalangan Parpol.

''Kan saya non partai, jadi saya berkomunikasi dengan PDIP, Nasdem, PKS, PKB, sama saja,'' ujarnya.

Seperti diketahui, politikus PDIP Effendi Simbolon sempat menyebut jika Rini Soemarno merupakan pengkhianat. Elit PDIP juga meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi sejumlah menterinya.

Tiga pembantu Jokowi yang paling disoroti adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Seskab Andi Widjajanto dan Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan,

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement