REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP Arsul Sani menegaskan fraksinya akan memperdalam keterangan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto terkait keterangannya tentang pertemuan Ketua KPK dengan petinggi PDI-P.
"Kami akan menggali apakah benar KPK menjadi lembaga kekuasaan kalau itu terjadi maka kode etik yang mengatur pimpinan harus ketat (diberlakukan)," katanya di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (4/2).
Arsul menjelaskan pertemuan itu akan dilaksanakan pada Rabu (4/2) pukul 14.00 WIB. Dia menggatakan fraksinya akan menggali apakah benar ada unsur pelanggaran etika atau tidak dari dugaan pertemuan antara Abraham Samad dengan elit PDI-P.
Menurut dia terkait etika maka sebagian dari pengawasan DPR dan lembaganya bisa menggali hal-hal terkait persoalan etika. "Kalau soal pidana maka itu urusannya penegak hukum namun apabila terkait etika maka sebagian pengawasan DPR RI, kaitannya dengan perilaku pimpinan KPK," ujarnya.
Arsul mengatakan apa yang diungkapkan Hasto sudah ada di ruang publik karena telah diungkap ke media.
Menurut dia Komisi III DPR RI berkepentingan untuk mendalami keterangan Hasto itu karena apa yang diungkapkan media memiliki ruang yang terbatas. "Kami ingin mendengar secara utuh dari Mas Hasto, untuk mendengar secara utuh ceritanya," kata Arsul.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Nasdem Patrice Rio Capella menegaskan pemanggilan Hasto penting dilakukan untuk mendapatkan kejelasan secara komprehensif pernyataan Hasto. Dia mengatakan, komentar Hasto menggegerkan publik karena diindikasikan adanya pelanggaran kode etik pimpinan KPK.
"Apa yang dijelaskan Hasto membuktikan pelanggaran kode etik pimpinan KPK. Selama ini kami tahu dari media dan kami akan meminta keterangan Hasto," ujarnya.
Sebelumnya Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa artikel di kolom publik Kompasiana berjudul Rumah Kaca Abraham Samad merupakan sebuah kebenaran.
"Bapak Abraham Samad mengatakan berita-berita itu adalah fitnah. Saya di sini mengatakan bahwa itu bukanlah fitnah, itu adalah kebenaran," kata Hasto dalam konferensi pers di Apartemen The Capital, di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (22/1).
Dalam artikel bertajuk Rumah Kaca Abraham Samad itu diceritakan bahwa Samad mengajak sejumlah politisi PDIP untuk bertemu sebanyak enam kali sebelum kontestasi Pilpres 2014 berlangsung (beberapa pertemuan ditengarai dilakukan di Apartemen The Capital, SCBD).