REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Kesehatan (Diskes) Bandar Lampung melakukan pengasapan (fogging) terhadap 126 kelurahan akan dilakukan pengasapan secara bertahap mulai Selasa (3/2).
Pengasapan atas instruksi Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN ini karena didapati 74 kasus demam berdarah dengue (DBD), dan tiga orang meninggal hingga 31 Januari 2015.
Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, sudah meminta DIskes segera melakukan pengasapan di 126 kelurahan, terutama kelurahan yang mengalami kasus DBD meski sudah pernah di-fogging.
"126 keluruhan harus di-fogging, termasuk yang sudah di-fogging ulang," kata Herman.
Menurut dia, pengasapan sebagai antisipasi agar penyakit DBD tidak menyebar dan meluas ke wilayah lain. Wali kota juga meminta camat dan lurah meninjau daerah dan masyarakat secara aktif, dan tidak menunggu laporan dari masyarakat apalagi keluarga korban.
Saat ini, pemkot sudah memiliki puluhan alat fogging yang tersebar di berbagai kecamatan. Tinggal lagi, pihak kecamatan dan kelurahan proaktif melakukan pengasapan. Selain itu, diskes juga menyebarkan bubuk abate di puskesmas dan diberikan secara gratis.
Kasus DBD di kota Bandar Lampung, mulai marak saat musim hujan berselang dengan panas pada Januari lalu. Sepanjang bulan lalu, Diskes Bandar Lampung mencatat terdapat 74 kasus DBD di kota ini tersebar di sembilan kecamatan.
Dari jumlah itu, tiga orang meninggal, warga dari Kelurahan Gunung Sulah, Keteguhan dan Durian Payung. Diskes setempat telah mengantisipasi menyebarnya penyakit menular disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti ini dengan menggiatkan lagi program 3M Plus.
Program ini, yakni pengasapan, penyebaran bubuk abate, dan perilaku hidup sehat. Selain itu, program plus, yakni menabur bubuk abate di tempat-tempat panampungan air dan genangan air, pakai anti nyamuk, pakai kelambu, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya, dan tidak menggantungkan pakaian sembarangan.