REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG -- Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, Jabar, mengklaim bantuan logistik bencana sudah ada yang kedaluarsa.
Bantuan tersebut, berupa 50 kaleng makanan cepat saji dan 20 dus mie instan. Makanan tersebut, merupakan kiriman dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Saat ini, logistik tersebut masih tersimpan di gudang sebagai barang bukti.
“Bantuan BNPB itu dikirim sejak 2013 lalu," ujar Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Sosial dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Karawang, Supriyatna, Senin (2/2).
Ia mengatakan, pihaknya selalu mengecek masa kedaluarsa bantuan makanan. Setelah dilihat, ternyata makanan dari bantuan BNPB tersebut sudah kedaluarsa. Sehingga, makanan cepat saji itu terpaksa harus dimasukkan ke dalam gudang logistik supaya tak tercampur dengan makanan lainnya.
Menurutnya, bantuan logistik yang sudah kedaluarsa itu, merupakan sisa yang belum tersalurkan. Tadinya, makanan tersebut mau disalurkan awal tahun ini. Namun, ternyata makanan tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi lagi.
Saat ini, pihaknya tidak berani mengeluarkan barang kedaluarsa tersebut. “Jangankan dimusnahkan, dibuang saja tidak berani. Sebab, khawatir ditanyai untuk pertanggungjawaban,” terang Supriyatna.
Meskipun ada logistik yang telah kedaluarsa, pihaknya tetap menjamin bantuan untuk masyarakat tetap aman berupa 50 kilogram beras dan mie instan.
"Kalau tak ada bencana, lalu ada logistik yang masa kedaluarsanya sudah dekat, maka makanan itu akan diberikan ke yayasan yang jadi binaan dinas," ujarnya.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Karawang Pendi Anwar kemudian meminta supaya Dinas Sosial mempersiapkan logistik dengan baik. Pihaknya meminta supaya Dinsos bisa lebih cermat lagi dalam melihat masa kedaluarsa.
"Harus lebih hati-hati dan lebih cermat lagi," ujarnya.