Ahad 01 Feb 2015 22:46 WIB

Sulsel Siap Hadapi Penyakit Musim Penghujan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Ilham
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Rachmat Latief mengatakn, mereka telah mempersiapkan segala hal untuk menghadapi musim penghujan. Salah satunya permasalahan demam berdarah dengue (DBD) dan diare. Kedua penyakit ini sangat banyak ditemui terutama di daerah yang mempunyai genangan air banyak maupun daerah yang airnya tercemar.

"Kita sudah lakukan sosialisasi kepada masyrakat jauh-jauh hari. Kita juga menyiapkan rumah sakit dengan segala perlengkapannya untuk mengantisipasi penyakit di musim hujan," ungkap Latief, Ahad (1/2).

Menurut Latief, hingga akhir Januari 2015 belum terdapat Kabupaten dan Kota yang memperlihatkan peningkatan signifikan dari segi keterjangkitan penyakit. Meski demikian Dinkes Sulsel tetap siap siaga untuk menjaga masyarakat.

"Kemarin ada dua kabupaten yang dikabarkan mengalami peningkatan. Salah satu kalau tidak salah di Luwu Utara. Namun sejauh ini masih bisa tertangani," lanjut Latief.

Sementara, Kepala Dinkes Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, samapi akhir Januari ada delapan pasien yang positif terjangkit DBD. Untuk masyarakat yang berobat dan mengeluh demam memang banyak. Namun tidak semua positif terkena DBD.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada pasien yang meninggal. Mudah-mudahan aman," ungkap Naisyah.

Untuk mengantisipasi ini, Dinkes Makassar tekah menyuplai bubuk abate kepada setiap posyandu sehingga masyarakat bisa memanfaatkan serbuk ini dengan gratis. Selain itu, pihaknya juga telah melakukan fogging di 30 kelurahan. Dia menjelaskan, tidak semua dilakukan fogging. Hanya kawasan yang mempunyai titik aman jentik di bawah 60 persen yang dilakukan fongging. "Ini untuk efisiensi makanya tidak semua," lanjutnya.

Bedasarkan data pertahun, pada 2013 DBD di Makassar mengalami peningkatan paling tinggi dengan 265 positif DBD. Sedangkan di tahun 2012 hanya 86 dan 2014 hanya 139 positif DBD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement