Senin 02 Feb 2015 06:59 WIB

Selokan Kebun Raya Bogor Dibanjiri Limbah

Rep: C94/ Red: Erik Purnama Putra
Suasana Kebun Raya Bogor.
Foto: Antara
Suasana Kebun Raya Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Kota Bogor akan menjadi kota layak pejalan kaki. Namun, hal itu dirasa belum dapat terpenuhi jika prasarana pendistrian masih terhambat oleh besaran dana yang dibutuhkan. "Semuannya butuh dana," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto disela pameran foto di underpass depan mall Botani Square yang berdekatan dengan icon kota hujan yakni Tugu Kujang.

Selain prasarana pendistrian, suasana lingkungan pun harus terbebas dari pihak tak bertanggung jawab atau dari tangan jahil yang dapat mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Suasana udara pagi yang sejuk di akhir pekan dapat dinikmati dengan berjalan-jalan di pendistrian sekitar Kebun Raya Bogor.

Namun, suasa nyaman itu tiba-tiba hilang saat mencium bau menyengat yang berasal dari U-ditch selokan di pinggiran Kebun Raya Bogor. Begitu dilihat selokan itu dipenuhi oleh limbah minyak yang diduga dihasilkan dari sampah sisa-sisa makanan dari toko roti, rumah makan padang TRIO, KFC, Hotel Amaroossa, dan mall Botani Square yang lokasinya berada di sekitaran Tugu Kujang.

Limbah itu berwarna abu-abu dengan ke dalaman 30-50 centimeter. Ditambah, lemak yang telah mengental pun mengeluarkan bau sehingga membuat pejalan kaki menutup hidungnya saat melintas.

Bertepatan kejadian itu, Bima langsung mengambil sebilah bambu guna mengukur kedalaman. Ia mengaduk-aduk sendiri selokan yang terlihat mengental dan mengeluarkan bau busuk itu. Atas kejadian itu, Bima berjanji akan memanggil seluruh perusahaan dan pemilik usaha yang berada di sekitar Jalan Pajajaran.

"Seluruh pemilik toko dan pengelola usaha akan kita panggil untuk kita ingatkan pengolahan limbahnya. Saya sudah minta dari bulan lalu ini diagendakan di Kecamatan Bogor Timur. Minggu ini, saya panggil," ujar Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement