Jumat 30 Jan 2015 21:20 WIB

KPK dan Polri Diminta tidak 'Berperang'

Rep: C82/ Red: Karta Raharja Ucu
  Sejumlah aktivis melakukan aksi teaterikal menuntut KPK-Polri untuk damai di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/1).  (Antara/M Agung Rajasa)
Sejumlah aktivis melakukan aksi teaterikal menuntut KPK-Polri untuk damai di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/1). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kelompok masyarakat menyerukan agar KPK dan Polri tidak berperang. Guna menyuarakan aksinya, puluhan massa dari organisasi masyarakat, yakni Aliansi Save Indonesia (ASI), Masyarakat Bersama (Mabes), Anti Korupsi dan Komite Aliansi Pemuda Anti Korupsi (KAPAK), mendatangi gedung KPK, Jumat (30/1).

Koordinator KAPAK, Laode Kamaludin mengatakan, kedatangan mereka bertujuan untuk menyampaikan agar KPK-Polri tidak berperang untuk hal yang tidak seharusnya. "Kita sebagai masyarakat melihat ini, polemik KPK-Polri sangat mengganggu proses penegakan hukum yang sedang berjalan. Banyak kasus yang belum dijalankan KPK seperti Century," kata Laode di Gedung KPK, Jumat (30/1).

Laode mengatakan, sebagai lembaga penegak hukum, KPK dan Polri sebaiknya tidak terjebak dengan isu yang bisa merusak hubungan keduanya. Ia juga meminta kedua lembaga tersebut tidak saling mengamankan lembaga masing-masing.

"Jangan sampai terjebak pada isu-isu itu. Kita adalah negara Bhinneka Tunggal Ika. Beda pendapat tidak masalah tapi konstitusi tetap nomor satu," ujarnya.

Ia pun mengaku tidak mendukung salah satu lembaga yang sedang bertikai tersebut. "Kami sebagai penengah," kata Laode menegaskan.

Kedatangan berbagai massa tersebut sempat membuat arus lalu lintas di depan Gedung KPK macet. Namun, puluhan massa tersebut segera membubarkan diri saat hujan turun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement