REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto baru saja melakukan pertemuan pada Kamis (29/1) di Istana Bogor. Langkah itu disebut mengindikasikan Jokowi ingin meminta bantuan politik dari Koalisi Merah Putih (KMP).
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris menyatakan, saat ini Jokowi membutuhkan dukungan politik sebelum mengeluarkan kebijakan terkait status Budi Gunawan (BG).
Karena saat ini internal PDI Perjuangan cenderung menekan Jokowi agar tetap melantik BG menjadi kapolri. "Komunikasi Jokowi ke KMP sebagai simbol mengamankan situasi di parlemen," ujar dia, Jumat (30/1).
Syamsudin menyebut, Jokowi seakan menyiapkan beberapa kemungkinan. Termasuk pembatalan pelantikan BG sebagai kapolri. Langkah komunikasi ke KMP, kata dia, sebagai bantuan jika PDIP berbalik arah mengganggu Jokowi di parlemen.
Syamsudin menyebutkan, posisi Jokowi saat ini dilematis. Karena di partai, pengaruh Jokowi kecil. Sehingga jika tidak menjalankan instruksi partai, posisi di internal PDIP bisa terancam. Di sisi lain dia juga mesti bertahan dari serangan kubu KMP selaku oposisi.