Jumat 30 Jan 2015 07:39 WIB

Selagi Sehat, Masyarakat Diimbau Daftar BPJS Kesehatan

Rep: DR Meta Novia/ Red: Erik Purnama Putra
Dirut Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.
Foto: Antara
Dirut Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris mengatakan, dalam pelayanan kesehatan sering tidak cukup antara suplai dan permintaan.  Jaminan kesehatan tidak mungkin terus berlangsung jika iuran tidak disesuaikan.

"Kalau antara uang yang masuk dengan uang yang keluar untuk biaya kesehatan tidak sesuai maka ini berbahaya. Makanya sangat penting untuk  menghitung iuran yang cocok," kata Fahmi di Jakarta, Kamis (29/1) malam WIB.

Sebagai contoh, ujar dia, ada seorang pasien yang sakit selama dua tahun. Ia harus menghabiskan uang sebanyak Rp 7 juta per bulan, bahkan sampai menjual rumahnya.

Namun begitu ada BPJS Kesehatan, kata dia, sang pasien langsung mendaftar sehingga biaya kesehatan bisa ditanggung BPJS Kesehatan. "Makanya saya minta kalau masih sehat segera mendaftar sehingga dana yang dikeluarkan tidak terlalu berat dan jaminan kesehatan bisa berjalan terus," kata Fahmi.

Tahun depan, lanjutnya, memang ada pertimbangan untuk meningkatkan iuran. Itu dilakukan untuk menjaga agar uang masuk terus mengalir guna membiayai jaminan kesehatan. Dengan begitu, layanan BPJS Kesehatan bisa semakin meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement