REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Partisipasi Indonesia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan evaluasi setelah 100 hari pertama masa pemerintahannya.
Koordinator Pusat Informasi Relawan (PIR), Panel Barus mengatakan relawan Jokowi mendukung sepenuhnya apabila Presiden hendak melakukan evaluasi kinerja kabinet demi terwujudnya "Nawacita".
Menurutnya kinerja pembantu Presiden juga sangat penting bagi suksesnya program-program pemerintah sehingga perlu dibuat evaluasi.
"Untuk mewujudkan Nawacita, harus didukung oleh anggota kabinet dengan bekerja keras dan berkemampuan tinggi," jelasnya pada konferensi pers di Markas Pro Jokowi, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (29/1).
Meski demikian, Ketua relawan Jokowi Mania (Jo-Man), Immanuel, mengatakan, keberhasilan Presiden tidak bisa dinilai hanya dalam 100 hari. Justru dalam 100 hari pertama ini pemerintah masih sibuk melakukan persiapan dan membenahi pemerintahan.
"Masa parameter keberhasilan diukur dengan seratus hari, Jokowi itu bukan malaikat," tegasnya.
Selain itu, Kabinet Kerja tidak melakukan program 100 hari, melainkan program "quick wins". Namun, tidak ada salahnya mengevaluasi jalannya pemerintahan 100 hari pertama.
Ia berharap evaluasi 100 hari dilakukan secara objektif dan mengupas berbagai aspek. Fokus pembahasan evaluasi tidak hanya pada masalah pemilihan Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) dan penyelesaian konflik antara Polri dan KPK.
"Kami memohon kepada Presiden, Wakil Presiden, dan para anggota Kabinet Kerja Tetap fokus melayani rakyat demi terwujudnya Nawacita tanpa terpengaruh tekanan-tekanan politik," jelasnya.