REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendukung Presiden Joko Widodo yang tergabung dalam Jokowi Mania (Jo-Man), menyatakan kekecewaannya pada sejumlah relawan yang menarik dukungan dari Jokowi saat pemerintah memasuki 100 hari. Jo-Man menegaskan relawan yang menarik dukungan, bukan merupakan bagian dari persatuan relawan Jokowi.
Ketua Jo-Man, Immanuel mengatakan adanya berita mengenai relawan yang menarik dukungan dan menyalahkan presiden akhir-akhir ini tidak merepresentasikan organisasinya. Bahkan, kata dia, Jo-Man tidak mengenal nama-nama organisasi dan tokoh relawan tersebut semasa kampanye pemenangan Presiden.
"Kita bukannya relawan yang ketika tidak dapat apa-apa lalu menangis dan membuat pernyataan bahwa jokowi gini gitu," jelasnya di Markas Pro-Jokowi, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (29/1).
Ia mengaku setelah pelantikan Jokowi, memang ada relawan yang membubarkan diri. Namun relawan yang seperti itu, jelasnya memiliki sifat kekanak-kanakan dan memiliki kualitas politik yang sangat minim. Relawan yang sesungguhnya akan tetap solid mendukung penuh Presiden Jokowi.
"Jokowi Mania merupakan kelompok yang memiliki ideologi dan cita-cita," katanya.
Sampai detik ini ia tetap percaya Presiden Jokowi akan terus memegang teguh janjinya, walau belum semua janjinya terpenuhi karena pemerintahan baru berjalan 100 hari.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi dirasa sangat memerlukan peran relawan untuk mengawal perwujudan agenda-agenda yang telah diusung Jokowi kedepannya.