REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wabah demam berdarah mulai melanda sejumlah daerah di Indonesia. Di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), tiga orang dilapokan meninggal akibat penyakit yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti.
"Tiga warga yang meninggal tersebut dua berasal dari Kota Manado, sementara satunya lagi dari Kabupaten Kepulauan Sitaro," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut Grace Punuh di Manado, Kamis.
Grace menambahkan, hingga Rabu (28/1) sore angka terakhir penderita DBD telah mencapai 257 orang, dengan angka tertinggi terjadi di Kota Manado sebanyak 79 kasus.
"Kami berharap masyarakat tetap waspada dengan cuaca ekstrim yang terjadi saat ini. Hujan dan panas silih berganti dan memberi peluang nyamak aedes aegypti berkembang biak," katanya.
Karena itu kata dia, untuk memutuskan mata rantai penyebaran penyakit ini warga diharapkan melakukan gerakan menguras, menutup dan mengubur (3M) media-media yang membantu nyamuk bertelur.
"Tutuplah tempat-tempat penampunganm air, kuras bak mandi atau ember, tempat-tempat tergenang serta mengubur barang bekas," ajaknya.
Dia pun berharap warga mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi sehingga menjaga daya tahan tubuh serta giat melakukan kebersihan lingkungan.
Bila dibandingkan dengan data bulan Januari 2014 lalu kasus DBD di Sulut hanya mencapai 110 kasus.