Kamis 29 Jan 2015 06:40 WIB

Nasihat Wali Kota Solo Untuk Jokowi

Presiden Jokowi bersama Wali Kota Solo Solo FX Hadi Rudyatmo.
Foto: Antara
Presiden Jokowi bersama Wali Kota Solo Solo FX Hadi Rudyatmo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo yang juga sahabat dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan sang presiden itu dipilih rakyat, karena itu tidak perlu takut dengan intervensi oleh partai pengusung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

"Presiden harus keluar dari bayang-bayang partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut," katanya kepada wartawan di kompleks Balaikota Surakarta, Rabu (28/1).

Ia juga meminta Presiden untuk selalu menjaga konstituen rakyat Indonesia, sehingga rakyat tidak akan marah dan tidak lagi mempercayai presiden akibat kebijakan yang kontroversial.

Mengenai 100 hari kinerja Presiden Joko Widodo, FX Hadi Rudyatmo meminta Jokowi segera keluar dari bayang-bayang partai politik yang mengusungnya sebagai Presiden pada Pemilihan Umum lalu.

"Saya itu sudah sering bilang, Pak Jokowi itu kan Presiden Republik Indonesia, bukan Presiden partai politik, sehingga beliau tidak perlu menuruti semua bisikan partai. Presiden harus selalu menjaga konstituen rakyat Indonesia yang memilihnya," tegasnya.

Untuk diketahui, Jokowi telah membuat kebijakan yang dianggapnya kontroversial yakni menaikkan harga BBM saat harga minyak dunia turun. Kendati harganya diturunkan lagi.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memilih calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan yang tersandung dugaan korupsi.

Ia mengingatkan Presiden merupakan panglima tertinggi. Semua kebijakan yang disampaikan harus taat pada konstitusi dan taat kepada rakyat.

"Presiden jangan selalu taat pada koalisi karena Jokowi itu Presiden rakyat yang harus mengayomi seluruh rakyat. Koalisi itu syarat, sehingga pak Jokowi tak perlu khawatir asal konsisten terhadap konstitusi rakyat, mampu dan mau menjelankan visi misi presiden dengan Nawa Cita itu, maka rakyat akan tetap dibelakangnya," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement