Rabu 28 Jan 2015 16:10 WIB

ITB Siapkan Alat Test Narkotika

Rep: mj02/ Red: Agus Yulianto
Tes narkoba.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Tes narkoba. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Institut Teknologi Bandung (ITB) saat ini sedang mempersipkan produksi test cap narkotika. Pembuatan test cap ini untuk membantu Badan Narkotika Nasional (BNN) mengidentifikasi pengguna narkoba.

Menurut Kepala BNN Jenderal Polisi Anang Iskandar, kerja sama BNN dan ITB ini khususnya mengenai penjajakan kemungkinan ITB memproduksi test cap narkotika. Karena, jika alat ini beli di luar negeri harganya terbilang mahal. Sedangkan, jika ITB yang memproduksi akan lebih murah.

Rektor ITB Kadarsah Suryadi mengatakan, pengembangan teknologi tersebut untuk membantu menyukseskan program-program BNN. Selain alat test narkotika tersebut, ITB pun membantu dalam penelitian obat-obatan.

Dekan Sekolah Farmasi ITB Daryono Hadi Tjahjono mengatkana, penelitian beberapa tanaman yang dicurigai adiktif sudah dimulai. Beberapa tanaman yang dicurigai adalah kancakat, katedo, kecubung, dan jamur-jamur. “Database tanaman dan tumbuhan yang terkait dengan penyakit adiksi sudah ada di situs Sekolah Farmasi ITB,” katanya.

Menurut Daryono, saat ini ITB juga sudah ada laboratorium pengujian doping untuk uji narkotika. Dopping sesedikit mungkin harus terdeteksi. Senyawa baru narkoba itu pengetahuan luar biasa. Kita yang mmeriksa harus punya keahlian luar biasa. "Sesingkat apapun pemakaiannya harus sudah terdeteksi. Kita perlu alat yang luar biasa canggih,” ujar dia.

Pembuatan alat deteksi ini juga sedang dicoba bekerjasama dengan teknik fisika dan fisika instrumen. Selama ini, kata Daryono, masih mnggunakan instrumen-instrumen yang sudah digunakan pabrikan.

Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah pelajar dan mahasiswa agar jangan sampai terlibat, bahkan mendekati barang haram pun jangan. Apalagi saat ini pengguna narkoba sudah mencapai 4,2 juta orang. Bahkan 2015 diprediksi akan mencapai lima juta orang pengguna natkotika.

BNN pun untuk mengantisipasi Indonesia yang sedang dilanda darurat narkoba menargetkan akan merehabilitas 100.000 pengguna narkoba pada 2015 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement