REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Effendi Simbolon menuding Sekretaris Kabinet (Seskab), Andi Widjajanto sebagai pengkhianat. Andi merasa perlu mengklarifikasi hal itu.
Orang kepercayaan Jokowi tersebut mengaku malah berterima kasih atas tudingan tersebut. "Terima kasih kepada Bang Effendi," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (27/1).
Andi menyatakan, komunikasinya dengan elite PDIP belakangan ini memang kurang intens. "Maaf, kalau beberapa bulan saya jadi seskab, komunikasi saya dengan PDIP kurang lancar," ujarnya.
Karena itu, ia menerima saja dilabeli pengkhianat oleh mantan calon gubernur Sumatra Utara tersebut. "Itu saya anggap sebagai kritikan untuk bekerja lebih baik. Tengkyu Bang."
Sebelumnya, Effendi menilai, saran-saran yang diberikan oleh Andi kepada Presiden Jokowi sering kali tak tepat dan tak memberikan jalan keluar.
Selain itu, Effendi juga menyebut Andi sebagai tokoh baru dalam politik yang kurang berpengalaman. "Itu pengkhianat, nggak tahu diri, anak baru kemarin tapi sudah sok atur republik ini," kata Effendi di Universitas Paramadina, Jakarta, Senin (26/1).
Saran Andi yang kurang berpengalaman dan tak tepat, kata dia, juga diperburuk dengan posisi Jokowi yang dinilainya terlalu cepat menjadi presiden. Bahkan, ia menyebut jabatan Jokowi sebagai Presiden masih prematur.
"Tapi presidennya juga prematur ya susah, yang ngatur anak kecil, yang diatur prematur ya susah, inkubator jadinya," tambahnya.