Selasa 27 Jan 2015 20:09 WIB

Tim Independen Harus Bergerak Cepat Atasi Konflik KPK-Polri

Rep: c15/ Red: Bilal Ramadhan
Bambang Widjojanto - Budi Gunawan
Foto: Antara - Republika
Bambang Widjojanto - Budi Gunawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Perseteruan antara KPK-Polri dinilai oleh banyak pihak tidak bisa berlarut-larut. Sebab, kedua institusi besar tersebut memgang peran dan tanggung jawab besar di tubuh pemerintahan Indonesia.

Politisi PPP, Arsul Sani mendesak tim independen besutan Presiden untuk bergerak cepat memberikan hasil investigasinya. Sebab, Arsul menilai persoalan yang berlarut larut akan membahayakan Indonesia. KPK dan Polri adalah dua lembaga penegak hukum yang hingga saat ini berperan penting dalam masyarakat.

"Biarkan mereka bekerja, tapi harus diingat pekerjaan ini harus bisa dikerjakan dengan waktu sesingkat singkatnya," ujar Arsul saat dihubungi ROL, Selasa (27/1).

Arsul megatakan Tim Independen bertugas mencari bukti bukti terkait kasus Budi Gunawan, dan Bambang Widjajanto, juga soal Adnan Pandu. Arsul menilai, apa yang terjadi dijaman SBY harusnya tidak terulang lagi. "Cicak Buaya kok bisa berlanjut?," ujar Arsul.

 

Arsul membandingkan pada periode SBY, Tim Independen besutan SBY mampu menyelesaikan investigasinya dalam waktu delapan hari. Ia berharap tim independen yang sekarang mampu bergerak cepat untuk bisa memperoleh fakta yang akurat.

Tim Independen besutan Jokowi mulanya ada tujuh orang. Tim ini dibuat oleh Presiden, pada Senin (26/1). Namun, hari ini tim yang tadinya berjumlah tujuh orang bertambah dua orang menjadi tim sembilan. Nama Sutanto dan Imam Prasojo menjadi dua nama baru dalam Tim Independen. Arsul menyerahkan sepenuhnya persoalan KPK -Polri ini kepada Presiden melalui Tim Independennya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement