Selasa 27 Jan 2015 16:24 WIB

Disarankan Evaluasi Menterinya, JK: Kapan Pun Dievaluasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1).   (Antara/Widodo S. Jusuf)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang 100 hari pemerintahan Jokowi-JK, pemerintah pun disarankan untuk segera mengevaluasi kinerja para menterinya. Saran ini disampaikan oleh sejumlah pihak seperti Center for Strategic International and Studies (CSIS) serta politikus senior PDI Perjuangan Pramono Anung.

Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut evaluasi kinerja para menterinya dilakukan kapan saja. "Tidak 100 hari, kapan pun dia selalu dievaluasi," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Selasa (27/1).

Lanjut JK, hingga saat ini pemerintah pun belum berencana untuk merombak kembali susunan menteri dalam kabinetnya. Menurutnya, perombakan para menteri masih terlalu cepat. "Belum. Masa 100 hari langsung resuffle," tambahnya.

Sebelumnya, sejumlah pihak mengkritisi pernyataan menteri dalam pemerintahan Jokowi-JK yang justru memperkeruh suasana saat ini. Seperti penyataan Menkopolhukam Tedjo Edhy terkait 'rakyat nggak jelas' saat memberikan dukungannya terhadap KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement