Selasa 27 Jan 2015 14:09 WIB
Polri vs KPK

Aktivis 78 Ini Sebut Tim Independen Belum Netral

Rep: c02/ Red: Bilal Ramadhan
Budi Gunawan - Bambang Widjojanto
Foto: Antara
Budi Gunawan - Bambang Widjojanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aktivis 78 Muhammad Hatta Taliwang sebut tim independen masih belum netral. Ia menyebutkan beberapa nama dalam tim tujuh tersebut masih pro ke KPK. Beberapa nama menurut Hatta yang pro ke KPK adalah mantan Wakapolri Oegroseno dan dua mantan petinggi KPK, Ery Riyana Harjapamengkas dan Tumpak Hatorangan.

Katanya, walaupun berasal dari kepolisian. Mantan wakapolri Oegroseno  terlihat memihak ke KPK. Ia selalu menyudukan polri dalam beberapa kasus seperti kasus Budi Gunawan. Sedangkan nama Ery Riayana dan Tumpak Hatorangan sudah jelas  berat ke KPK sebab berasal dari KPK.

Ia khawatir, tim independen dalam menentukan hasil  saat mengusut kasus KPK dan Polri akan berat sebelah. “Bisa jadi hasilnya akan berat ke KPK,” ujar Hatta Taliwang Selasa (27/1)

Hatta Taliwang menyebutkan, hanya beberapa orang yang dinilai netral dalam tim tujuh bentukan Joko Widodo tersebut. Seperti, mantan ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie dan pengamat hukum internasional Hikmahanto Juwono.

Sedangkan Ahmad Syafii Maarif harusnya sudah tidak diikutsertakan dalam tim independen. Sebab Syafii Maarif adalah ulama besar yang tidak seharusnya dirusak dengan kasus-kasus tersebut. Namun, posisi Ahmad Syafii Maarif bisa saja menjadi penasehat dalam tim.

Ia juga mengatakan, presiden harusnya lebih  banyak lagi mengenal nama-nama besar yang lebih netral untuk mengusut kasus KPK dan Polri. Sebagai orang baru dalam panggung nasional, Presiden jangan terlalu banyak mendengarkan usulan-usulan dari beberapa pihak untuk menuntaskan kasus KPK dan Polri. Selain itu tujuh nama dalam tim independen tersebut sangat akrab di media masa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement