Senin 26 Jan 2015 20:46 WIB

Ahok: Lima Februari, Berdoa tak Ada Tanggul Jebol

Rep: C97/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DKI Jakarta, Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama menyampaikan, semua pihak mesti berdoa agar tanggal 5 Februari sebagai puncak hujan tidak ada tanggul yang jebol. Sebab saat ini kerusakan tanggul rentan terjadi seperti Tanggul Kali Sunter yang menyebabkan Jakarta Utara terendam.

Menurut pria bernama panggilan Ahok itu, jebolnya tanggul disebabkan oleh oknum yang menyabotase. Ada kontraktor yang membongkar tanggul dan masuklan alat berat. Saat curah hujan deras, akhirnya tanggul jebol.

Pembongkaran tersebut tidak meminta izin pemprov DKI. Tapi diperbolehkan oleh Kementerian PU. Maka itu Ahok tidak ingin ada lagi pembongkaran di musim hujan.

"Sama kayak kasus 2013 kita mau mengeruk sungai. Kerukannya dibuang di tanggul ancol. Di sana bisa ada tong-tong kosong ditarik nabrakin tanggul akhirnya kita nggak bisa buang pengerukan. Pas mau dibilang sabotase, eh malah bilang 'nggak, nggak sabotase, nggak sengaja'," papar Ahok, Senin (26/1). Menurutnya ada beberapa lokasi tanggul yang sengaja dibiarkan jebol, seperti di kanal barat.

Ahok pun menjelaskan bahwa kondisi tanggul di Jakarta cukup berbahaya, misalkan di kali Asih dan Muara Angke. Jika kapal-kapal nelayan menabrak tanggul setinggi 2,8 meter itu, tentunya bisa ada korban jiwa yang muncul.

Adapun kondisi Tanggul Sunter, saat ini masih diperbaiki oleh Kementerian PU sebab merekalah yang bertanggung jawab. Di tempat lain, Pemprov pun masih menjalankan program pembenahan aliran air guna menanggulangi masalah banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement