Senin 26 Jan 2015 19:09 WIB

Korban Air Asia Teridentifikasi dari Tato Bunga

Rep: Andi Nurroni/ Red: Ilham
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).
Foto: Reuters
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban insiden Air Asia QZ 8501, Senin (26/1). Kedua jenazah tercatat atas nama Djarot Biantoro (53) dan Wanti Setiawati (33).

Ketua tim DVI Kombes Pol dr Budiyono mengatakan, selain dibuktikan dengan kecocokan data gigi, identitas Djarot diketahui dari temuan medis signifikan, yakni tato.

"Terdapat tato bergambar bunga di lengan kanan korban, yang sesuai dengan gambaran pada foto korban ketika masih hidup," kata Budiyono dalam jumpa pers di Mapolda Jatim, Senin (26/1).

Selain itu, kepastian atas identitas korban juga didukung adanya kesamaan properti, yakni jam tangan merek Rolex yang dikenakan korban. Keluarga menyatakan Djarot mengenakan jam bermerek Rolex.

Djarot merupakan penumpang pesawat asal Malang. Sementara, Wanti Setiawati adalah seorang pramugari asal Kabupaten Bandung Barat. Ia merupakan satu dari empat awak kabin yang menyertai penerbangan.

Hingga hari ke-30, tim DVI sudah menerima total 69 jenazah. Dari jumlah tersebut, 54 telah teridentifikasi dan 15 sisanya masih dalam pendalaman.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement