REPUBLIKA.CO.ID,PANGKALAN BUN--Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berusaha mengangkat badan pesawat Air Asia QZ 8501 dari dasar Selat Karimata, Kalimantan Tengah (Kalteng). Selain hambatan cuaca yang tak menentu, badan pesawat sulit diangkat karena sudah rapuh sehingga membutuhkan proses lebih lama.
“Tim SAR gabungan mengalami kesulitan. Pada proses evakuasi pengangkatan badan pesawat sempat mengapung namun jatuh lagi ke dasar laut karena cuaca yang tak menentu, tali terputus, dan badan pesawat sudah rapuh,” terang Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsma SB Supriyadi di Posko Utama Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Senin (26/1).
Yang pasti, imbuhnya, target utama Basarnas yaitu mengangkat badan pesawat menggunakan metode floating bag agar badan pesawat mengapung. Lalu, tim akan menarik badan pesawat ke KM Crest Onyx. Setelah itu, barulah tim mengeluarkan jenazah korban dari dalam pesawat.
Teknisnya, tim memasangkan tali merah ke badan pesawat yang dihubungkan ke floating bag. Sekaligus memantau kondisi cuaca. Hingga Senin (26/1) siang, cuaca di perairan Selat Karimata masih kondusif untuk pengangkatan badan pesawat. Ketinggian gelombang sekitar 1-2 meter. Kecepatan arusnya 0,1 hingga 0,2 knot.
''Biasanya, cuaca berubah di atas pukul 12.00 WIB. Kecepatan arus menjadi lebih kencang, hingga 1 knot, sehingga mempersulit proses pengangkatan badan pesawat,'' pungkas Supriyadi.