Ahad 25 Jan 2015 17:56 WIB

Melalui Pencocokan Gigi, Dua Korban Air Asia Berhasil Teridentifikasi

Rep: Andi Nurroni/ Red: Bayu Hermawan
Sebanyak enam peti jenazah korban pesawat Air Asia QZ 8501 dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur dari posko utama di Lanud TNI AU, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (24/1).  (Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Sebanyak enam peti jenazah korban pesawat Air Asia QZ 8501 dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur dari posko utama di Lanud TNI AU, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Sabtu (24/1). (Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban kecelakaan Air Asia QZ 8501. Dua jenazah yang kondisinya sudah tidak lagi baik itu, teridentifikasi melalui metode primer pencocokan data gigi.

Ketua tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Budiyono mengatakan berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi data antemortem dan postmortem, tidak terbantahkan, kedua jenazah teridentifikasi atas nama Herumanto Tanus dan Lia Sari.

"Herumanto Tanus, pria berusia 43 tahun asal Surabaya. Identitas yang bersangkutan, diketahui dari hasil pemeriksaan metode primer, yakni adanya kecocokan gigi 100 persen, antara data postmortem dan data dental record (rekam gigi) dari dokter gigi," ujarnya di Mapolda Jatim, Ahad (25/1).

Sementara Lia Sari, menurut Budiyono, adalah perempuan berusia 36 tahun asal Mojokerto. Jenazah Lia, ia menjelaskan, juga teridentifikasi berdasarkan metode primer pemeriksaan gigi. Menurutnya terjadi kesamaan foto panoramik gigi postmortem dan antemortem, yang diperoleh dari dokter gigi.  

"Selain itu, identifikasi juga berdasarkan kecocokan properti, yakni kesamaan pakaian yang dikenakan korban dengan rekaman cctv di Bandara Juanda," katanya.

Dengan keberhasilan dua identifikasi jenazah, serta tambahan jenazah yang masuk, menurut dia, hari ini ada 69 jenazah di RS Bhayangkara Polda Jatim, di mana 52 sudah teridentifikasi dan 17 masih dalam proses identifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement