Ahad 25 Jan 2015 00:20 WIB
Penangkapan Bambang Widjojanto

Jokowi Disebut tak Tegas, Ini Tanggapan Istana

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
  Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1).   (Antara/Widodo S. Jusuf)
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan) di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/1). (Antara/Widodo S. Jusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang normatif dinilai publik tidak tegas dan tak memberi solusi atas perseteruan yang tengah terjadi di antara KPK dan Polri. Lalu, apa tanggapan Istana atas hal tersebut?

"Yang terpenting bagi presiden kemarin segera memanggil Wakapolri, Ketua KPK dan pejabat yang terkait agar ada kesatuan pandang dan sikap untuk bersama melalui masalah ini," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Gedung Setneg, Sabtu (24/1).

Presiden, kata Andi, menyadari bahwa rapat yang digelar di Istana Bogor kemarin belum menghasilkan solusi permanen.

Meski demikian, Andi menilai, pertemuan mendadak yang digelar presiden dengan mengundang pimpinan KPK dan kepolisian merupakan sebuah langkah sigap yang diambil Jokowi sebagai kepala negara. Mantan deputi tim transisi Jokowi-JK itu menyebut, presiden bahkan sampai harus meninggalkan pertemuan dengan para bupati demi menggelar rapat mendadak tersebut.

"Sehingga misi utama kemarin itu adalah, pada saat penangkapan Bambang Widjojanto terjadi, presiden segera lakukan pertemuan dengan polri dan KPK sehingga langkah ke depannya bisa dikoordinasikan dengan baik," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement