Kamis 22 Jan 2015 20:41 WIB
PDIP vs Abraham Samad

Pengamat: Pernyataan Hasto, Blunder Bagi PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers tempat pertemuan dengan ketua KPK di Apartemen Capitol, SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (22/1).(Republika/Republika/ Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan pers tempat pertemuan dengan ketua KPK di Apartemen Capitol, SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (22/1).(Republika/Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari The Indonesian Institute, Arfianto Purbolaksono mengatakan pernyataan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengakibatkan blunder bagi partai politik pendukung pemerintah.

"Pernyataan Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto terkait dengan pengungkapan pertemuan antara dirinya dengan Ketua KPK Abraham Samad merupakan blunder politk bagi partai pendukung utama pemerintahan," jelasnya di Jakarta, Kamis (22/1).

Anto menjelaskan hal itu karena pernyatan tersebut keluar ketika situasi panas antara Presiden, KPK dan Polri, terkait kasus Komjen Pol Budi Gunawan (BG). Ia menilai pernyataan itu seperti lebih bersifat politis yang ditujukan kepada Abraham Samad serta KPK.

"Menjadi pertanyaan apakah pernyataan Hasto ini merupakan langkah pribadi atau mewakili suara partai," katanya.

 

Pertanyaan itu, menurutnya harus dikemukakan dikarenakan pernyataan tersebut telah dibantah oleh Tjahjo Kumolo yang merupakan mantan Sekjen PDIP. Ia menegaskan apabila pernyataan itu merupakan langkah politik secara pribadi maka hal tersebut memperlihatkan ketidaksolidan PDI-P setelah mendapatkan kekuasaan.

"Kondisi itu memperlihatkan PDI-P seakan gamang ketika berada di kursi kekuasaan. Politik di internal partai pastinya akan memengaruhi dinamika di tubuh pemerintahan," ujarnya.

Selain itu, pernyataan Hasto itu diharapkan tidak menyurutkan KPK untuk menyelesaikan kasus BG. Dia mengatakan penyelesaian kasus hukum BG menjadi penting, karena untuk memperjelas statusnya sebagai calon Kapolri.

Dia juga mengatakan Presiden Jokowi diharapkan tidak ikut terpancing dengan persoalan itu dan harus mengambil sikap tegas dalam menghadapi realitas politik di sekelilingnya. "Bahkan harus berani berseberangan dengan partai pendukungnya," katanya.

Sebelumnya Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa artikel di kolom publik Kompasiana berjudul "Rumah Kaca Abraham Samad" merupakan sebuah kebenaran.

"Bapak Abraham Samad mengatakan berita-berita itu (artikel Rumah Kaca Abraham Samad) adalah fitnah. Saya di sini mengatakan bahwa itu bukanlah fitnah, itu adalah kebenaran," katanya.

Dalam artikel bertajuk "Rumah Kaca Abraham Samad" itu diceritakan bahwa Samad mengajak sejumlah politisi PDIP untuk bertemu sebanyak enam kali sebelum kontestasi Pilpres 2014 berlangsung.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement