REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan SAR Nasional (Basarnas) menyiapkan tiga opsi untuk mengangkat bagian besar badan pesawat Air Asia QZ 8501. Tim SAR gabungan akan memilih salah satu opsi tergantung kondisi cuaca di perairan Selat Karimata.
''Tergantung situasinya, terutama soal cuaca dan kesulitan medan terutama soal gelombang dan arus bawah laut,'' ujar Direktur Operasional Basarnas Marsekal Madya SB Supriyadi di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Kamis (22/1).
Surpriyadi menjelaskan opsi pertama adalah upaya pengangkatan badan pesawat akan dilakukan oleh tim penyelam TNI AL dengan balon pengapung (lifting bag) seperti dengan cara sama mengangkat ekor pesawat.
Opsi kedua, menggunakan crane dari atas kapal ponton. Lalu, opsi ketiga, yang kemudian diambil sebagai cara mengangkat badan pesawat dengan balon pengapung yang dibantu tim penyelam serta juga menggunakan crane.
''Informasi yang kami dapat, badan pesawat yang ditemukan tim penyelam berdimensi dengan panjang 24 meter, lebar delapan meter, dan sayap tiga meter,'' jelasnya.
Ia menambahkan, masih banyak terdapat jenazah korban yang tersangkut di dalam badan pesawat tersebut yang berada berada di kedalaman 30 meter.
"Namun jumlah pastinya belum kami dapat karena para penyelam masih bekerja berusaha mengevakuasi mayat-mayat tersebut,'' jelasnya.