Kamis 22 Jan 2015 15:05 WIB

Tolak Bus Sekolah, Ratusan Sopir Angkutan Umum Mogok

Rep: C74/ Red: Bayu Hermawan
Demo (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Demo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ratusan sopir angkutan umum di Kota Malang, melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes terhadap rencana Wali Kota Malang Mochammad Anton mengoperasikan bus sekolah. Mereka memarkir kendaraan di depan Balai Kota Malang, akibatnya lalu lintas di depan Balaikota macet total.

"Aksi mogok ini spontanitas," kata ketua paguyuban pengemudi mikrolet rute Landungsari-Gadang, Achmad Chodar, Rabu, (22/1).

Chodar mengatakan para sopir mikrolet lintas jalur mendadak mengajak mogok. Sopir yang mogok menghadang sopir lain. Sopir itu lalu menurunkan penumpangnya dan ikut mogok di depan Balai Kota Malang.

Mereka khawatir bus sekolah akan mengurangi pendapatan mereka. Alasannya operasionalisasi bus sekolah bakal menyebabkan penghasilan sopir merosot. Sebab, penumpang terbanyak mikrolet merupakan pelajar.

Mereka sempat tidak mau berhenti mogok sebelum Walikota berjanji menghentikan operasi bus sekolah.  Para supir angkot akhirnya bubar setelah Walikota Mochammad Anton menemui mereka. Anton berjanji meninjau ulang pengadaan bus sekolah.

"Besok kita akan mulai melakukan pengkajian," kata Anton.

Anton mengatakan setelah melakukan diskusi dengan perwakilan hasilnya disepakati mulai besok Pemkot akan membuat tim survey. Tim survey ini akan mengkaji apakah bus sekolah memiliki dampak pada pendapatan supir angkutan umum. Banyak supir yang tidak puas dengan jawaban Anton.

"Nanti bapak-bapak diskusi dengan perwakilan yang tadi mengikuti pertemuan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement