Rabu 21 Jan 2015 13:48 WIB

Gagal Swasembada, KSAD Mengaku Siap Dicopot

Rep: Satria K Yudha/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri).
Foto: Antara
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan swasembada pangan pada 2017. Untuk mewujudkannya, Jokowi meminta semua pihak berpartisipasi. Tak terkecuali, TNI Angkatan Darat.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Presiden Jokowi menyampaikan instruksi kepada TNI AD untuk membantu swasembada pangan saat digelarnya apel Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) se-Indonesia pada Desember 2014 di Kalimantan Tengah.

Gatot menyatakan, TNI AD sangat siap menjalankan nstruksi tersebut. Dia bahkan mengaku siap dicopot dari jabatannya apabila target swasembada pangan tak tercapai dalam tiga tahun kedepan.

"Tentara itu kalau diperintah harus dilakukan. Tidak ada tawar menawar. Maka saya bilang kepada bapak Presiden, kalau tidak berhasil swasembada pangan dalam tiga tahun kedepan maka KSAD harus dicopot," tegas Gatot saat menghadiri acara panen raya di Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Rabu (21/1).

TNI melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) memang memiliki peran dalam membantu petani di seti desa. Di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, misalnya prajurit TNI membantu para petani mencegah luapan air sungai Bengawan Solo dengan memperbaiki tanggul.

Alhasil, para petani di desa tersebut kini bisa panen padi mencapai 10 ton. Padahal, tahun lalu petani gagal panen karena sawahnya kebanjiran.

"Kebersamaan TNI dan rakyat untuk swasembada pangan merupakan suatu keharusan. Karena ini menjado harkat Indonesia kedepan," ujar mantan panglima Kodam V/Brawijaya tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement