Selasa 20 Jan 2015 14:30 WIB

Pemerintah Buat Rumah Seharga Rp 88 Juta

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Ilham
Seorang lelaki dari keluarga miskin mengangkut anak dan istrinya dengan gerobak di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (15/4). (foto: Raisan Al Farisi)
Seorang lelaki dari keluarga miskin mengangkut anak dan istrinya dengan gerobak di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (15/4). (foto: Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah akan mendirikan rumah yang harganya terjangkau untuk rumah tangga miskin di Indonesia. Rumah itu ditaksir seharga Rp 88 juta per unit.

"Salah satu kebijakan pemerintah untuk mendukung masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah dilakukan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," kata Bambang di Jakarta, Selasa, (20/1). Melalui FLPP, rumah dijual dengan harga Rp 88 juta.

Saat ini ada 12,5 juta rumah tangga yang tak memiliki rumah. Dari jumlah itu, Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dibutuhkan sebanyak 260 ribu perumahan rakyat. "Masih terdapat 12,5 juta rumah tangga di Indonesia yang belum mempunyai rumah milik sendiri," kata Bambang.

Dari jumlah rumah tangga yang tak memiliki rumah, 8,73 persennya berada di kota, dan 62 persennya memiliki kemampuan untuk mencicil. Hal itu menunjukkan adanya potensi mereka sebenarnya bisa memiliki rumah.

Dibutuhkan dana sebanyak Rp 82,7 triliun untuk menyediakan  perumahan rakyat. Namun agar ini terwujud, kata Bambang, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah daerah, sektor keuangan, juga sektor swasta di bidang perumahan.

Bambang mengatakan, pemerintah mempunyai peran agar masyarakat hidup laik. Melindungi warga yang berpenghasilan rendah untuk bisa memenuhi kebutuhan akan rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement