Ahad 18 Jan 2015 13:50 WIB

ICW Nilai SBY Lebih Tegas Ketimbang Jokowi

Rep: C92/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo bersama Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berada Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10). Presiden Joko Widodo resmi dilantik menggantikan SBY.
Foto: Republika/ Prayogi
Presiden Joko Widodo bersama Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono saat berada Istana Merdeka, Jakarta, Senin (20/10). Presiden Joko Widodo resmi dilantik menggantikan SBY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih tegas dibanding Presiden saat ini, Joko Widodo alias Jokowi. Hal tersebut terkait penundaan pelantikan Komjen Budi Gunawan yang telah menjadi tersangka, sebagai kapolri.

"Coba lihat presiden sebelumnya itu (SBY), seorang (pejabat) jadi tersangka dia tegas menarik dan meminta si tersangka untuk mengundurkan diri," kata Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW Emerson Yuntho di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad(18/1).

Emerson mengatakan, ketegasan SBY seharusnya menjadi contoh bagi Jokowi. Ia pun meminta Jokowi untuk tidak ragu membatalkan pelantikan Budi Gunawan.

"Karena ini reportasi pemerintah. Sedikit banyak kita melihat SBY lebih tegas daripada Jokowi saat kondisi yang saya kira cukup jernih untuk mengambil tindakan harus mundur atau dipecat seperti itu," ujarnya.

Dia meminta Jokowi untuk tidak nekat melantik Budi Gunawan. Menurut Emerson, sebagian besar masyarakat sipil akan tetap menginginkan agar kepala Lemdikpol tersebut tidak dilantik sebagai kapolri.

Jika Jokowi tetap berkukuh untuk melantik Budi Gunawan menjadi kapolri, lanjutnya, maka ia pasti akan kehilangan banyak dukungan. Menurutnya, masyarakat sipil saat ini sudah mulau ragu dengan komitmen Jokowi dalam pemberantasan korupsi.

"Kita juga mengharapkan jangan sampai misalnya ada Plt sementara tapi tiba-tiba (Budi Gunawan) dilantik, itu sangat mungkin. Ini yang kita khawatir. Jangan sampai semua pihak kecolongan dalam hal ini," kata Emerson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement