Kamis 15 Jan 2015 19:22 WIB

KNKT: Demi Tuhan, tak Ada Rekaman CVR Air Asia yang Beredar

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
  Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1)
Foto: Republika/ Wihdan
Pemotongan Ekor Pesawat. Petugas memotong badan pesawat Air Asia QZ8510 di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kalteng, Senin (12/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu investigator yang bertugas mendengar dan menranskrip rekaman kokpit atau Cocpit Voice Recorder (CVR) QZ8501, Ertata Lananggalih ikut mempertegas tidak ada rekaman yang bocor. Ia pun mengaku sudah mendengar isu kebocoran di salah satu situs YouTube tersebut.

"Jadi tadi pagi saya memang yang kerjakan duluan, lalu ada yang bilang sudah bocor, ada Allah Akbar, Allah Akbar-nya, jadi saya berkesimpulan ini banyak orang yang mancing-mancing," katanya di Gedung KNKT, Jakarta Pusat, Kamis (15/1).

Sebagai orang yang telah mendengarkan rekaman, Ertata mengaku telah mendengar bagaimana keadaan saat pesawat tersebut kecelakaan, termasuk bagaimana detik-detik para korban meninggal.

"Kalau itu sampai keluar, kita ngebayangin kalau terjadi ke keluarga kita, sudah itu tidak benar, bagaimana perasaan keluarganya mendengar orang yang merekayasa. Jadi, sampai dengan detik ini tidak ada yang beredar, demi Tuhan tidak ada itu," tegasnya.

UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Annex 13 International Civil Aviation Organization (ICAO) mengatur dengan ketat proses mendengarkan dan mentranskrip isi rekaman. Dalam aturan tersebut, dicantumkan jika rekaman dilarang untuk disebarkan, kecuali dalam bentuk laporan akhir.

"Kalau benar itu dikeluarkan (sebelum laporan akhir), yang pertama kali dipenjara itu saya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement