Kamis 15 Jan 2015 17:40 WIB

Pencurian Dominasi Kasus Kejahatan di Jabodetabek

Rep: c09/ Red: Karta Raharja Ucu
Pencurian dengan Pemberatan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Pencurian dengan Pemberatan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pencurian menempati posisi teratas dalam daftar tindak kriminal yang sering terjadi di Jabodetabek selama 2014. Karenanya, Polda Metro Jaya meminta masyarakat lebih waspada menjaga harta dan jiwanya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, mengatakan, yang paling utama masyarakat harus mewaspadai kasus pencurian. Tiga kasus pencurian masih dalam angka yang tinggi, di antaranya pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian kendaraan bermotor.

“Kasus pencurian semakin marak dengan modus yang semakin beragam,” kata dia menjelaskan, Kamis (15/1).

Selain itu, kasus pengedaran narkoba juga marak terjadi di Jabodetabek. Kasus narkoba terpetakan menjadi kasus psikotropika, narkotika, dan minuman keras (miras). “Kasus pengedaran narkoba tidak mengalami penurunan secara signifikan dari 2013, dan masih berada di angka yang tinggi,” kata dia.

Kasus pemerasan dan perkosaan juga harus menjadi perhatian masyarakat. Korban mayoritas masyarakat yang masih melakukan aktifitas hingga larut malam, terutama perempuan. Menurut data Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, di sepanjang 2014, sebanyak 48.503 kasus kejahatan dilaporkan oleh masyarakat Jabodetabek.

Dari jumlah sekian, kepolisian telah mengungkap sebanyak 35.355 kasus. Dari 48.503 kasus tersebut, kasus pencurian mendominasi hingga 7.579 kasus. Angka tersebut  mengalami penurunan sebesar 2.826 kasus dari 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement