REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Sehari setelah FDR (Flight Data Recorder) black box pesawat QZ 8501 berhasil ditemukan dan dikirim ke Jakarta, tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi komponen kedua black box, yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR). Komponen ini ditemukan diantara serpihan pesawat dan berada sejauh 3,4 km dari lokasi ditemukannya ekor pesawat.
Panglima Komando Armada Wilayah Barat RI (Pangkoarmabar) Laksamana Muda TNI Widodo mengungkapkan, CVR ini berhasil ditemukan pada pukul 07:13 WIB oleh tim penyelam TNI AL. CVR ini berada di titik koordinat 03 derajat 27 menit 33 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 71 detik BT.
CVR ini ditemukan sudah tertutup pasir dan berada dalam kedalaman 32 m. Selain itu, CVR itu berada dibawah serpihan bangkai pesawat dan ditemukan tidak jauh dari mesin pesawat.
Penemuan CVR itu pun tidak berada di dekat sayap pesawat, seperti yang selama ini dikabarkan. ''Sama sekali tidak ada sayap pesawat, cuma ada serpihan-serpihan yang berserakan,''' kata Widodo, Selasa (13/1).
Widodo menambahkan, operasi SAR yang dilakukan TNI merupakan instruksi khusus dari Panglima TNI dengan sasaran mengevakuasi korban dan pencarian black box. Hal ini diperkuat dengan pembentukan Satuan Tugas SAR dan berkoordinasi dengan Basarnas dan KNKT.
CVR yang ditemukan oleh Kapal Jadayat ini telah diserahkan secara resmi kepada KNKT. Nantinya, KNKT akan melakukan inveatigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501.
Kendati telah menemukan dan mengevakuasi ekor pesawat, FDR, dan CVR, namun Widodo menegaskan, operasi pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia QZ 8501 belum berakhir.
Pasalnya, hingga saat ini badan pesawat masih belum ditemukan. ''Bukan berarti selesai (evakuasi) tapi masih akan dicari main body di mana masih banyak korban,'' kata Widodo yang juga bertindak sebagai Komandan Satgas SAR TNI.