REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai pengelola Kebun Raya Bogor akan segera mengecek ulang kondisi pohon yang ada di Kebun Raya. Hal itu dilakukan menyusul adanya peristiwa pohon sejenis Damar yang tumbang dan memakan korban jiwa pada Ahad (11/1) lalu.
Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Didik Widyatmoko, mengatakan saat ini Kebun Raya Bogor memiliki sedikitnya 15.000 jenis pohon yang tersebar di lahan seluas 87 hektare. Banyaknya pohon membuat proses identifikasi memerlukan waktu yang cukup lama.
"Proses identifikasi masih akan terus dilakukan demi keselamatan pengunjung," jelasnya, Selasa (13/1).
Ia juga menyatakan, pengecekan dan pendataan kondisi pohon akan dilakukan oleh sejumlah ahli. Ahli botani diperlukan agar kondisi pohon dari dalam juga dapat terdeteksi apakah ada kerusakan atau tidak.
"Pohon yang terlihat sehat bisa jadi mengalami pengeroposan di bagian dalam yang tidak terlihat petugas," kata dia.
Ia juga menjelaskan, dalam identifikasi, pohon akan dipetakan sesuai usia. Sejumlah pohon yang tumbang di Kebun Raya Bogor mayoritas berusia puluhan dan ratusan tahun.
Namun, kondisi pohon tidak dapat hanya dilihat dari usia tapi juga dari jenis pohon itu sendiri. Beberapa jenis pohon ada yang mudah rapuh meski usianya masih puluhan tahun seperti pohon Damar.
"Pohon-pohon tua di Kebun Raya banyak yang mencapai usia 100 hingga 200 tahun," jelasnya.
Setelah kondisi pohon dari berbagai jenis sudah teridentifikasi, pihak LIPI dapat melakukan langkah antisipasi dengan mengisolasi pohon yang tidak dalam kondisi baik. Pengunjung tidak diperkenankan untuk mendekati lokasi-lokasi tempat pohon yang rawan tumbang.