REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo enggan mengomentari terkait kabar telah ditemukannya Cockpit Voice Recorder(CVR), yang merupakan salah satu komponen black box pesawat AirAsia QZ8501.
Menurutnya kejelasan mengenai kebenaran isu tersebut akan terbuka setelah mendapat informasi dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Saya selalu katakan bahwa saya belum dapat konfirmasi dari KNKT. Saya tidak akan menyampaikan," ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (13/1).
Bambang mengatakan saat ini ketua KNKT Tatang Kurniadi sedang melakulan perjalanan menuju Pangkalan Bun. Setelah semua proses penyidikan, ketika diketahui hasilnya, barulah ia akan menyampaikan ke publik.
"Nanti setelah beliau disana, beliau melihat dulu serial numbernya, baru kemudian saya menyampaikan resmi itu (CVR) sudah ditemukan atau belum," jelasnya.
Ia melanjutkan apabila CVR sudah ditemukan, operasi Basarnas tetap dilanjutkan. Karena fokus utama adalah pencarian korban.
"Kita kembali pada sasaran utama operasi. Penemuan blackbox itu tugas tambahan kita membantu KNKT. Tugas utama kita mencari korban," katanya.
Terkait hal diatas, Bambang mengisyaratkan akan menambah waktu operasi Basarnas sampai batas waktu yang belum ditentukan. Setelah itu, baru ada proses evaluasi, pertimbangannya dari sisi efektifitas kerja, efisiensi, dan pertimbangan serta harapan keluarga korban.