REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dalam tiga hari terakhir tim Disaster Victim Identification (DVI) belum menerima lagi jenazah korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Awi Setiyono berharap tim SAR tetap melakukan evakuasi dan pencarian jenazah, meski saat ini tengah fokus mencari black box pesawat tersebut.
"Kita doakan agar Tim di lapangan dapat segera menemukan korban Air Asia," kata Awi dalam konferensi pers di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (12/1).
Ia menjelaskan, sampai saat ini sudah ada 34 jenazah yang berhasil diidentifikasi dari 48 yang sudah diterima tim DVI. Dengan demikian masih ada 16 jenazah dalam proses identifikasi.
Kabiddokkes Polda Jatim, Budiyono mengatakan kendala dalam proses identifikasi karena data ante mortem yang belum lengkap, atau kondisi jenazah yang sudah tidak begitu baik sehingga data post mortem pun menjadi sedikit.
Namun Budi berjanji timnya akan terus melakukan identifikasi seluruh korban yang ada dalam manifes Air Asia QZ 8501.
"Sesuai dengan perintah Kapolri seluruh penumpang harus teridentifikasi," katanya.
Ia menjelaskan untuk mengidentifikasi jenazah yang terakhir berhasil teridentifikasi membutuhkan waktu tiga hari.
Karena Tim DVI terus mengedepankan akurasi dibandingkan kecepatan. Untuk memperoleh akurasi berbagai analisa harua dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah dan hukum.