REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo berharap kondisi internal partai-partai politik di provinsi jangan terpecah demi menjaga kesolidan dan membangun kesejahteraan rakyat.
"Bagaimana membuat rakyat sejahtera kalau partai politiknya pecah? Tidak mungkin itu," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin (12/1).
Menurut dia, partai politik merupakan jalan dan insfrastruktur membangun negara sehingga sangat tidak diharapkan perpecahan di internalnya.
"Di Jatim, masih ada 12,28 persen penduduk miskin. Ini yang harus dibenahi dan pemimpin-pemimpin partai bekerja sama membangun provinsi ini menjadi lebih baik," kata ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut.
Menanggapinya, sejumlah partai politik menyambut positif dan sepakat menghindari perpecahan internal, khususnya di tingkat wilayah/daerah.
Ketua DPD Partai Hanura Jatim Ki Sudjatmiko menyampaikan pihaknya akan berusaha bertemu dan berdiskusi sesering mungkin dengan para pimpinan partai politik. "Dulu ada forum pertemuan dengan pimpinan partai setiap tiga bulan sekali. Dampaknya sangat positif dan ini harus diaktifkan lagi," katanya.
Dia berpendapat, jika kondisi politik kisruh maka tentu pemerintah juga kesulitan dalam menjalankan pembangunan dan rakyat kembali menanggung beban karena tak dapat merasakan manfaatnya.
Hal senada disampaikan Ketua DPW Partai NasDem Jatim, Effendy Choirie yang berharap Gubernur Soekarwo menghidupkan kembali forum silaturrahim antarpartai politik yang sempat vakum sepanjang tahun politik 2014.
Dia bahkan mengaku siap memfasilitasi sekaligus memulai kembali forum silaturahim agar tidak terjadi gesekan antarpartai, terutama di Jatim.
"Saya sangat mendukung forum ini. Kalau dulu NasDem belum resmi jadi parpol peserta pemilu sehingga belum bisa jadi anggota tapi sekarang sudah resmi. NasDem siap memulai dan menjadi tuan rumah kegiatan ini," kata Gus Choi, sapaan akrabnya.