Senin 12 Jan 2015 09:50 WIB

Keterampilan Baca Alquran Dianggarkan Rp 300 Juta

Pengenalan baca Alquran di Bundaran HI HI, Jakarta Pusat, Ahad (4/12).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pengenalan baca Alquran di Bundaran HI HI, Jakarta Pusat, Ahad (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengalokasikan APBD 2015 sebesar Rp 300 juta lebih untuk meningkatkan keterampilan masyarakat membaca Alquran.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan Moh Yusuf Suhartono di Pamekasan, Senin, menjelaskan alokasi anggaran untuk program keterampilan membaca Alquran itu, sesuai dengan amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2014 tentang Keterampilan Membaca Alquran Bagi Peserta Didik Beragama Islam.

"Kami sengaja mengalokasikan anggaran khusus untuk keterampilan membaca Alquran itu, karena dalam ketentuan itu dijelaskan bahwa peserta didik wajib belajar Alquran hingga bisa terampil membaca," katanya.

Disdik akan menerapkan program sertifikasi membaca Alquran bagi siswa yang sudah bisa membaca Alquran. Rencananya, katanya, program terampil membaca Alquran mulai Tahun Ajaran 2015 untuk murid kelas VI sekolah dasar (SD).

"Anggaran yang kami alokasikan sebesar Rp 300 juta lebih ini, untuk berbagai kepentingan. Semisal, pelatihan guru, sistem dan teknik penerapan, serta berbagai fasilitas penunjang lainnya," kata Yusuf.

Dengan adanya program keterampilan membaca Alquran, katanya, siswa yang lulus dari kelas VI SD diharapkan sudah bisa membaca Alquran dengan lancar. Program keterampilan membaca Alquran juga dimaksudkan sebagai program pendukung dari program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam) yang telah dicanangkan Pemkab Pamekasan sejak 2002.

Guru yang akan menjadi pembina dalam program keterampilan membaca Alquran tersebut, merupakan guru agama di masing-masing lembaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan.

Untuk menambah wawasan serta metode cepat dalam kegiatan pembelajaran membaca Alquran, Disdik Pamekasan terlebih dahulu akan melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para guru yang akan menjadi pembina itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement