Ahad 11 Jan 2015 23:24 WIB

Nelayan Sakit Dikira Korban Air Asia yang Selamat

Air Asia (ilustrasi)
Foto: Air Asia
Air Asia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA PEMBUANG -- Seoang nelayan yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah, sempat dikira korban selamat dari pesawat AirAsia QZ 8501.

Namun, setelah ditindaklanjuti, ternyata nelayan yang diketahui bernama Sartono (39), warga Kelurahan Kedung Unter, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, adalah nelayan biasa yang dilarikan ke RSUD dari laut karena sakit.

"Nelayan itu dirawat di Ruang Mawar RSUD Kuala Pembuang," kata Kapolsek Seruyan Hilir Iptu Fatkhadin Ali Najib di Kuala Pembuang, Ahad (11/1).

Menurutnya, saat sedang melaut di perairan laut Seruyan kemudian sakit, lalu ditolong oleh nelayan lain dengan perahu kecil untuk dibawa ke rumah sakit. "Itulah kenapa lalu dikira korban AirAsia," katanya.

Kemudian, terkait kejadian ini, dia mengimbau kepada masyarakat agar dapat terus memberikan informasi, akan tetapi harus benar-benar valid dan akurat agar dapat ditindaklanjuti.

Sementara itu, Sartono saat dikonfirmasi di RSUD Kuala Pembuang mengaku tidak mengira kalau dirinya sampai disangka sebagai korban selamat dari pesawat AirAsia. Ia mengaku bahwa dirinya dibawa ke rumah sakit oleh beberapa rekannya lantaran sudah lima hari sulit menelan makanan akibat sariawan.

Dia diangkut ke rumah sakit menggunakan kapal tradisional milik nelayan lokal dari kapal cumi saat sedang melaut bersama rekan-rekannya di sekitar perairan Tanjung Puting Kotawaringin Barat dan Desa Sungai Perlu Kecamatan Seruyan Hilir.

Ketika itu kebetulan ada nelayan lokal menggunakan kapal kecil lewat, yang kemudian diminta tolong untuk membawa dirinya ke daratan dan selanjutnya diantarkan ke rumah sakit di Kuala Pembuang.

"Jadi dari laut, saya memang diangkut pakai kapal kecil milik nelayan lokal, tapi tidak mengkira kalau sampai disangka sebagai korban pesawat AirAsia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement