Ahad 11 Jan 2015 18:47 WIB

Basarnas: Kapal BPPT Temukan Dua Sinyal Black Box

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
 Peneliti BPPT menerangkan titik koordinat kotak hitam (Black Box) pesawat Air Asia QZ8501 kepada Menteri Menko Kelautan dan Kemaritiman, Indroyono Soesilo saat jumpa pers di Kantor BPPT, Jakarta, Ahad (11/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Peneliti BPPT menerangkan titik koordinat kotak hitam (Black Box) pesawat Air Asia QZ8501 kepada Menteri Menko Kelautan dan Kemaritiman, Indroyono Soesilo saat jumpa pers di Kantor BPPT, Jakarta, Ahad (11/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsma SB Supriyadi mengatakan kapal Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT) berhasil menangkap dua sinyal yang dikeluarkan black box pesawat Air Asia QZ 8501.

"Dua sinyal itu mungkin satu dari Flight Data Recorder (FDR) dan satu dari Cockpit Voice Recorder (CVR). Mudah-mudahan letaknya berdekatan. Semoga tidak akan menyulitkan (dalam investigasi),'' jelasnya kepada wartawan di posko gabungan tim SAR di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Ahad (11/1).

Sebelumnya, Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, menyebutkan salah satu kemungkinan terburuk dalam upaya evakuasi black box itu adalah dua alat yang berada di black box, FDR dan CVR, berada berjauhan.

Namun, Supriyadi belum bisa memastikan titik koordinat dan lokasi pasti keberadaan black box. Padahal, tim SAR gabungan telah melakukan triangulasi lokasi dengan menggunakan tiga kapal, yaitu Baruna Jaya, Java Enterprise, dan Kapal Geosurvey.

Triangulasi ini dilakukan dalam radius 300 meter dan 500 meter. Namun masih belum menwmukan hasil. Pun dengan upaya menerjunkan tim penyelam untuk menyisir di sekitar lokasi.

''Kita coba penyelaman di lokasi, tapi belum ada tanda-tanda,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement