Sabtu 10 Jan 2015 20:10 WIB

Manajemen Tiara Mall Minta Maaf Atas Pelarangan Jilbab

Muslimah berjilbab (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Muslimah berjilbab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Direktur Tiara Mall, Andreas Kusuma Putra mengaturkan permintaan atas larangan pemakaian jilbab terhadap karyawatinya.

Ia mengisahkan, sejak awal membuka usaha pusat perbelanjaan tersebut, seluruh karyawannya tidak menggunakan seragam dan sepatu. Namun, ia mengadopsi yang dilakukan pengusaha-pengusaha besar di luar daerah dengan memberikan seragam dan menggunakan pakaian yang standar bagi karyawannya.

Baca Juga

Itu pun berjalan secara alami. "Kami tidak mengetahui bahwa kebiasaan itu diterjemahkan karyawan sebagai sebuah larangan. Untuk itu, jika itu dianggap larangan kami meminta maaf," kata dia kepada sejumlah wartawan di ruang kerjanya di Mataram, Sabtu (10/1).

Sebagai bentuk permintaan maafnya, mulai hari ini, dia membebaskan karyawatinya, terutama di bagian konter pakaian untuk berhijab. Namun mereka disarankan menggunakan warna gelap.

 

Sementara untuk jangka panjang, pihaknya akan membuatkan hijab khusus bagi karyawan muslim dengan ciri khas tersendiri. Tujuannya, untuk membedakan mana karyawan Tiara Mall dan mana pengunjung.

"Jika hijabnya warna-warni dan tidak ada ciri khas, kita kan bisa malu nanti jika ada pengunjung yang salah bertanya atau meminta pelayanan dari karyawan kami," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement