REPUBLIKA.CO.ID,SIDOARJO--Penertiban izin penerbangan yang dilakukan Kementerian Perhubungan setelah insiden Air Asia QZ8501 menyebabkan jadwal perbangan sejumlah maskapai di Bandara Juanda Surabaya berantakan.
Salah satu imbasnya dirasakan oleh maskapai Lion Air. "Setiap hari, pasti ada satu atau dua yang bermasalah. Katanya izin dari ATC (Air Traffic Control)-nya," ujar salah satu petugas customer service Lion Air yang mengaku berinisial S, Jumat (9/1).
Ia membeberkan, sejak tanggal 4 Januari 2015, penerbangan mereka terhambat, hingga menyebabkan penundaan, bahkan pembatalan terbang. Penerbangan yang terganggu di antaranya rute dari Surabaya menuju Tarakan, Ambon, Mataram, dan Balikpapan. Akibatnya, banyak penumpang yang mengeluh.
Menurut S, penerbangan rute Surabaya-Tarakan dan sebaliknya yang paling terganggu. "Kemarin dari Tarakan, penumpang sudah naik, pesawat sudah close door, ATC enggak rilis buat terbang. Akhirnya ditunda," ujar S.
Petugas Lion Air lainnya, Irwan menyebutkan, penerbangan dari Surabaya ke Tarakan yang seharusnya take off pukul 15.55 WIB baru diberangkatkan Jumat pagi tadi.
Pihak Lion Air pun menawarkan penumpang untuk menginap di hotel secara cuma-cuma. "Hampir semua mau, beberapa cancel," katanya.