Jumat 09 Jan 2015 15:33 WIB

Isi Waktu Senggang, Tim Pencari Berburu Batu Kecubung

  Petugas melakuan perawatan Helikopter milik Basarnas di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis (8/1).  (Republika/ Wihdan)
Petugas melakuan perawatan Helikopter milik Basarnas di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Kamis (8/1). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGAKALAN BUN, KALTENG -- Tamu yang datang ke Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berburu batu permata, khususnya kecubung.

"Kebetulan pas ke sini, jadi sekalian beli untuk dipakai sendiri dan oleh-oleh. Saya sudah pernah mendengar batu kecubung di sini bagus-bagus. Kalau di Jakarta, harganya berkali-kali lipat mahalnya," kata Rudi, salah seorang pengunjung, Jumat.

Sepuluh hari terakhir, Pangkalan Bun kedatangan banyak tamu dari berbagai daerah. Sebagian besar datang ke kota ini terkait upaya pencarian dan evakuasi korban jatuhnya pesawat AirAsia 8501 di Selat Karimata pada Ahad (28/12/2014) lalu.

Tamu yang datang beragam latar belakang, mulai anggota TNI, Polri, relawan hingga jurnalis dari luar negeri. Saking banyaknya tamu yang datang, sebagian kesulitan mendapatkan kamar karena hampir semua hotel terisi penuh.

Sambil mengisi waktu senggang, banyak dari mereka yang berburu batu permata yang memang banyak dijual di kota tersebut. Batu kecubung khas Pangkalan Bun menjadi salah satu yang menjadi incaran pembeli.

Berbagai jenis batu ditawarkan seperti batu kecubung, merah delima, safir, virus, mata kucing, Amerika star dan lainnya. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai harga Rp 25.000 hingga lebih dari Rp 1 juta untuk jenis tertentu yang sudah diikat dengan logam mulia.

Batu kecubung Pangkalan Bun mempunyai ciri khas yang menarik. Saat direndam di air, batu berwarna ungu khas Pangkalan Bun ini akan terlihat transparan tetapi ada gurat-gurat seperti akar di bagian dalam.

"Lihat sendiri, kecubung Pangkalan Bun berbeda dengan kecubung dari daerah tetangga. Kecubung Pangkalan Bun terlihat unik karena ada seperti urat-uratnya di bagian dalam," kata salah seorang penjual batu permata.

Selama ini Pangkalan Bun memang menjadi salah satu tujuan wisata di Kalteng. Selain menjadi tempat yang cocok bagi penyuka batu permata, daerah ini juga didatangi ratusan wisatawan luar negeri setiap tahunnya yang berkunjung ke kawasan konservasi satwa langka orangutan di Taman Nasional Tanjung Puting.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement