Jumat 09 Jan 2015 14:22 WIB

Pekerja Pelabuhan di Kumai Harap Pencarian Air Asia Cepat Selesai

  Tim dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL memuat peralatan selam ke Kapal Negara Andromeda di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1). (Antara/Fanny Octavianus)
Tim dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL memuat peralatan selam ke Kapal Negara Andromeda di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1). (Antara/Fanny Octavianus)

REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN BARAT, KALTENG -- Dayat (35), tenaga bongkar muat di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kotawaringin Barat, berharap proses pencarian dan evakuasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 bisa segera usai, sehingga dia dan teman-temannya bisa kembali bekerja.

"Sejak ada kecelakaan pesawat, tidak ada aktivitas bongkar muat di pelabuhan. Memang itu musibah, sehingga kami tidak bisa menyalahkan," kata Dayat di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Jumat.

Dayat mengatakan terdapat 300 tenaga bongkar muat yang biasanya bekerja di Pelabuhan Panglima Utar. Mereka terbagi menjadi 12 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri atas 25 orang.

Setiap ada kapal merapat yang perlu bongkar muat, kelompok-kelompok tenaga bongkar muat itu bekerja bergantian. Bila tidak sedang bekerja di pelabuhan, Dayat mencari rezeki dengan menjadi tukang ojek.

"Sekarang saya tidak bekerja. Penghasilan dari mengojek juga tidak seberapa. Semoga pesawat yang kecelakaan segera ditemukan dan aktivitas di pelabuhan kembali normal," ucapnya, berharap.

Sebelumnya, General Manager PT Pelindo III Cabang Kumai Budi Setiyono mengatakan aktivitas pencarian dan evakuasi kecelakaan pesawat QZ8501 tidak mengganggu aktivitas pelayaran penumpang.

"Memang beberapa hari ini volumenya menurun. Namun, itu karena faktor cuaca," ujarnya.

Budi mengatakan hal itu tidak memengaruhi pasokan logistik ke Kotawaringin Barat dan sekitarnya, karena aktivitas bongkar muat dan kargo dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Kalap Bumiharjo yang berjarak 15 mil dan masih di bawah wewenang PT Pelindo III Cabang Kumai.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement