Rabu 07 Jan 2015 21:54 WIB

Basarnas Nilai Pengangkatan Ekor Pesawat Air Asia Buang Waktu

Rep: Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
 Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut.  (AP/Basarnas)
Foto: AP/Basarnas
Dalam foto yang dirilis oleh Basarnas, Rabu (7/1), tampak ekor pesawat Air Asia QZ 8501 dengan registrasi PK-AXC ditemukan di dasar laut. (AP/Basarnas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan pengangkatan ekor pesawat Air Asia QZ 8501 pascaditemukan, Rabu (7/1), bukan menjadi prioritas. Basarnas akan lebih fokus pada mencari kotak hitam (black box) dan korban pesawat yang belum ditemukan.

Menurutnya kalau mengangkat pesawat masih membuang waktu lagi. Misalnya diangkat dengan 'floating balloon' atau 'crane' itu membutuhkan waktu bertahap, sedikit demi sedikit.

"Jadi, ekor mau diangkat atau tidak yang jelas itu tahapan yang harus segera dilakukan adalah begitu ekor ditemukan, kita cari apakah ada korban yang terjebak disitu," katanya di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (7/1).

Setelah itu, pihaknya mencari apakah ada black box di sekitar lokasi ekor dengan pinger locater supaya bisa dipastikan ada dimana. Apalagi, pihaknya juga mendeteksi di lokasi lain ada objek pesawat, entah apakah itu pesawat atau bagian pesawat yang lain.

Namun berdasarkan analisis dan pengalaman selama ini, ia menyatakan praduganya bahwa black box itu terletak tidak jauh dari bagian-bagian pesawat, termasuk ekor. Dia menjelaskan, ada alat yang menandai ekor itu.

Secara teknis, Bambang mengatakan ada sistem yang memberikan posisi ekor yang sudah ditandai itu. Tujuannya supaya kalau ekor bergerak dari lokasi awal ditemukan, namun masih dapat dideteksi oleh sinyal.

"Tetapi ini praduga ya, supaya saya bisa merencanakan operasi itu dengan pasti. Kalau kita tidak punya praduga atau asumsi maka kekuatan kita di lapangan mau banyaknya berapa tidak mungkin efektif melakukan tugas-tugas itu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement